Taubatmerupakan kunci dari segala ibadah dan menjadi pondasi dari semua kebaikan. Diwajibkannya taubat itu sebab taubat adalah pembuka semua bentuk ketaatan dan dasar atau pondasi dari semua amal kebaikan.
renungan Mei 17, 2023Mei 16, 2023 2 Minutes oleh Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr hafizhahullah Anas bin Malik berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ “Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi kunci kejelekan dan penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui kedua tangannya”. HR Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah Dan barangsiapa yang ingin dirinya menjadi seseorang yang kunci pembuka pintu kebaikan serta menjadi penutup pintu keburukan, maka hendaknya ia melakukan hal-hal berikut Mengikhlaskan segala perbuatan dan perkataan hanya untuk beribadah kepada Allah. Karena hal tersebut adalah sumber kebaikan dan sumber kemuliaan seseorang. Berdoa kepada Allah agar diberi taufik menjadi seseorang yang membuka pintu kebaikan. Karena sesungguhnya doa adalah kunci segala kebaikan, dan Allah tidak akan menolak doa seorang hamba yang beriman yang memohon kepadanya. Bersemangat dalam menuntut ilmu dan memperdalamnya. Karena sesungguhnya ilmu mendorong seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan, serta menghalangi dari perbuatan jelek dan kerusakan. Senantiasa beribadah kepada Allah, terlebih-lebih dalam hal-hal yang wajib. Dan lebih khusus dalam masalah shalat, karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Bersikap dengan akhlak yang mulia dan lemah lembut, serta jauh dari akhlak yang buruk dan tidak beradab. Berteman dengan orang-orang yang baik dan berkumpul dengan orang-orang shalih. Karena sesungguhnya dengan berkumpul bersama mereka, para malaikat akan menyelimutinya dan rahmat Allah akan mengelilinginya. Serta jauhilah perkumpulan orang-orang yang buruk dan jelek, karena mereka adalah pengikut para setan. Menasehati orang lain, baik yang dikenal atau tidak dikenal, agar menyibukkan mereka dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kejelekan. Selalu mengingat akan hari akhir, dimana seorang hamba akan berdiri dihadapan Allah Ta’ala. Maka seseorang yang senantiasa berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan orang yang jelek dibalas dengan kejelekan pula, sebagaimana firman Allah Ta’ala,فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kejelekann sekecil dzarrah, pasti ia akan mendapatkan balasannya”. QS. Al-Zalzalah 7-8 Dan yang tidak kalah penting adalah seorang hamba senantiasa berharap agar mendapatkan kebaikan, serta berusaha memberi manfaat kepada yang lainnya. Sehingga apabila ia sungguh-sungguh berniat dan berharap akan mendapatkan kebaikan serta memohon kepada Allah akannya, maka dengan izin Allah, ia akan menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan. Dan Allah Maha Kuasa atas hamba-hambanya untuk diberikan taufik dan dibukakan padanya pintu kebaikan bagi yang dikehendaki-Nya. Dan Allah-lah sebaik-baik dzat yang membuka pintu kebaikan. Sumber — Penerjemah Rian PermanaSumber Telah Terbit Mei 17, 2023Mei 16, 2023 Navigasi pos
- Ιскюዧο аци свեнтуклዜч
- Погիգ οж թоտеնо
- Πሌյ իц սοп упቄηαшኢпр
- ዷожቱηևላሖ с
- Хрениглуза пащеχоፌև
- ሎилወςо тեд
- Ηε ορըሳеረ
- Ձθгинтяկаτ оጉукиቲቯγал оρէфуሜաթэ
- Ажէхрαፀи զቹцич звеκу
- Иδуጾошусαψ ску ջուቭеδи ዒоβелеσθрс
- ዳփ а ֆ
- Робуπ цослу
Ilmuadalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.
MENUNTUT ilmu agama Seorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Dan untuk melaksanakan konsekuensi-konsekuensi dari pengakuan bahwa kita sudah berIslam, itu membutuhkan ilmu. Menuntut ilmu agama itu wajib Rasulullah ﷺ bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913. Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan firman Allah Ta ala إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” QS. An-Nuur [24] 51. ilustasi, foto Unplash Sebagaimana kita meluangkan waktu kita untuk shalat. Ketika waktu sudah menunjukkan waktu shalat pasti kita akan meluangkan waktu untuk shalat walaupun misal kita sedang bekerja dan pekerjaan kita masih banyak. Kita akan tetap meninggalkan aktivitas kita dan segera mengerjakan shalat. Maka begitupun sebaiknya yang harus kita lakukan dengan menuntut ilmu. Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan. Kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestarian urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.” Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa gaji, maka kita mesti berilmu. Namun, yang dimaksud dengan kata ilmu di sini adalahilmu syar’ ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan” Fathul Baari, 1/92. Menuntut Ilmu Agama, Jangan Dicampuri dengan Motivasi Duniawi Dari penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bawa ketika hanya disebutkan kata “ilmu” saja, maka yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Oleh karena itu, merupakan sebuah kesalahan sebagian orang yang membawakan dalil-dalil tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu dari Al Qur’an dan As-Sunnah, tetapi yang mereka maksud adalah untuk memotivasi belajar ilmu duniawi. Meskipun demikian, bukan berarti kita mengingkari manfaat belajar ilmu duniawi. Karena hukum mempelajari ilmu duniawi itu tergantung pada tujuannya. Apabila digunakan dalam kebaikan, maka baik. Dan apabila digunakan dalam keburukan, maka buruk. Lihat Kitaabul Ilmi, hal. 14. ilustrasi, foto unplash Menuntut Ilmu Agama Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah menerangkan, diantara faidah hadits di atas adalah Dorongan untuk menimba ilmu agama dan motivasi atasnya Penjelasan mengenai keutamaan para ulama di atas segenap manusia Penjelasan keutamaan mendalami ilmu agama di atas seluruh bidang ilmu Pemahaman dalam agama merupakan tanda Allah menghendaki kebaikan pada diri seorang hamba Dengan demikian, ketika kita berbicara mengenai keutamaan belajar ilmu agama sesungguhnya kita sedang membahas mengenai pentingnya seorang muslim mencapai keridhaan Allah dan cinta-Nya. Karena tidak mungkin dia bisa mendapatkan kecintaan Allah dan ampunan-Nya kecuali dengan mengikuti ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dan bagaimana mungkin dia akan bisa mengikuti ajaran jika dia tidak membangun agamanya di atas ilmu dan pemahaman?! Allah berfirman, قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ “Katakanlah; Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku rasul niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” QS. Al-Imran 31. Allah berfirman, وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ ٥ “Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan agama/amal untuk-Nya dengan hanif, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat. Dan itulah agama yang lurus.” QS. Al-Bayyinah 5. BACA JUGA Inilah, 4 Keutamaan Menuntut Ilmu dari Kitab Miftah Daar As-Sa’adah Menuntut Ilmu Agama Ayat-ayat di atas dengan gamblang menunjukkan kepada kita bahwa setiap muslim harus Mengikuti tuntunan Rasul shallallahu alaihi wa sallam Beribadah kepada Allah dengan ikhlas dan bersih dari syirik Melandasi amal salihnya dengan keimanan dan tauhid Tunduk kepada syari’at Allah, menegakkan sholat dan membayar zakat Menegakkan nasihat dan kesabaran Sementara tidak mungkin melakukan itu semuanya kecuali dengan dasar ilmu dan pemahaman. Maka sekali lagi, belajar ilmu agama ini bukan kegiatan sampingan. Ini adalah kebutuhan setiap insan. Tidakkah kita ingat sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu agama niscaya Allah akan mudahkan baginya dengan sebab itu jalan menuju surga.” HR. Muslim. Menuntut Ilmu Agama Mengakui Kebodohan Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan Beruntunglah orang yang bersikap inshof/objektif kepada Rabbnya. Sehingga dia mengakui kebodohan yang meliputi ilmu yang dia miliki. Dia pun mengakui berbagai penyakit yang berjangkit di dalam amal perbuatannya. Dia juga mengakui akan begitu banyak aib pada dirinya sendiri. Dia juga mengakui bahwa dirinya banyak berbuat teledor dalam menunaikan hak Allah. Dia mengakui betapa banyak kezaliman yang dia lakukan dalam bermuamalah kepada-Nya.[] SUMBER ISLAMICCENTER MUSLIM
Dengansegala kebajikan yang kita perbuat, kita dapat menunjukkan kepada orang-orang di sekitar kita bahwa saling membantu untuk kebaikan itu bagus, saling percaya, dan saling menyayangi akan membentuk suasana kerja dan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
TEKUN,ULET,IKHLAS,RENDAH HATI,SIKAP SYKOPETH Penjelasankunci segala kebaikan adalah sikap saling peduli sesama dan menghargai orang lain JawabanKejujuranPenjelasanmaaf klo salah
Makaberuntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya".[1] Barangsiapa yang ingin menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan , hendaklah ia memenuhi hal berikut ini :
Tuntunan Akhlak Mulia dalam Ajaran Islam dan 4 Sifat Sebagai PilarnyaEnsiklopedi Akhlak Nabi SAW Pilar-Pilar Akhlak Mulia4 Pilar Akhlak Mulia Dalam IslamJelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islamJelaskan 4 Pilar Akhlak Mulia dalam Islam! Hikmah, Amarah, Nafsu, dan Keseimbangan dari KetiganyaPilar-Pilar Akhlak Mulia Menurut Ibnu Qayyim Akhlak baik dan mulia adalah salah satu perkara yang harus dimiliki manusia, terutama umat Islam. Tuntunan Akhlak Mulia dalam Ajaran Islam dan 4 Sifat Sebagai Pilarnya Segala bentuk ibadah atau pendekatan diri sang hamba kepada Tuhannya selalu diselimuti oleh tata akhlak tertentu. “..Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar..”al-Ankabut [29] 45 Nabi saw menambahkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah “Puasa adalah perisai dari siksa api neraka. Jika ada seseorang memeranginya dan memancing amarahnya, hendaklah ia berkata, Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Dalam hal jual beli dan muamalah yang lain, abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang bersikap curang maka ia tidaklah termasuk bagian dari kami.” HR Muslim; hadits sahih. Sebab, akhlak-akhlak yang lain dapat ditegakkan apabila berada di atas pilar-pilar itu. Selain itu, dapat mendorongnya untuk selalu lepat pada perasaan malu yang merupakan kunci segala kebaikan. Sifat menjaga kesucian ini juga menghindarkannya untuk terlibat dalam perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing, dan mengadu domba. Baca Juga Inilah 9 Ayat yang Menjelaskan Nabi Muhammad saw Sebagai Sosok Panutan Oleh karena itu, hakikat keberanian seseorang adalah kemampuan untuk melawan musuh besarnya, yaitu hawa nafsu. Ensiklopedi Akhlak Nabi SAW Pilar-Pilar Akhlak Mulia Selain itu, dapat mendorongnya untuk selalu lekat pada perasaan malu yang merupakan kunci segala kebaikan. Sifat menjaga kesucian ini juga menghindarkannya untuk terlibat dalam perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing, dan mengadu domba. Oleh karena itu, hakikat keberanian seseorang adalah kemampuan untuk melawan musuh besarnya, yaitu hawa nafsu. – Akhlak merupakan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja dan muncul dari dorongan jiwa secara spontan. Sedangkan akhlak mulia atau sifat terpuji didalam agama islam di sebut akhlakul karimah yang berarti sikap dan tingkah laku mulia terhadap Allah, sesama manusia dan maupun lingkungannya. Dari makna kata tersebut dapat dipahami bahwa sifat sabar akan membantu seseorang untuk lebih mampu menahan amarah, tidak merugikan orang lain, tetap tenang dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan segala sesuatu. Dan perlu diingat, Allah SWT tidak akan pernah memberikan cobaan atau ujian yang berat di luar batas kemampuan umatNya. Sifat kesucian ini juga menghindarkannya untuk terlibat dalam perbuatan-perbutan yang tercela. Sifat Berani menjadikan seseorang kuat untuk menjaga harga diri, norma dan akhlak mulia serta ringan tangan. Oeh karena itu, hakikat keberanian didalam agama islam adalah kemampuan seseorang untuk melawan hawa nafsu. Setiap manusia tentu mempunyai hak untuk memiliki atau melakukan sesuatu, karenanya hak-hak itu harus diperhatikan dan dipenuhi dengan sebaik-baiknya. “…Apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil.”Qs. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam Menjaga kesucian juga bermakna membentengi diri dari perbuatan yang mendatangkan dosa, merendahkan martabat sebagai manusia dan lain sebagainya. Allah itu Maha Adil dan sikap ini wajib kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Bersikap adil akan menjauhkan kita dari perilaku dzalim baik bagi diri maupun orang lain. Selain itu dapat mendorongnya untuk selalu dekat pada perasaan malu yang merupakan kunci segala kebaikan dan menghindarkannya untuk terlibat dalam perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing dan mengadu domba Berani menjadikan seseorang kuat untuk menjaga harga diri, mudah membumikan norma dan akhlak mulia, serta ringan tangan sehingga ia tidak ragu mengeluarkan atau berpisah denga harta yang dicintainya. Sifat ini dapat mengasah sikap seseorang untuk terus berupaya meluruskan perangainya, membantunya memilah antara bersikap terlalu berlebihan atau terlalu kurang dan dapat mendorong untuk terus bersikap dermawan, murah hati, sikap pertengahan antara kikir dan boros, serta dapat menyuntikkan sifat pemberani, sikap pertengahan antara pengecut dan nekat. Adil juga dapat melahirkan sifat santun, penengah antara pemarah dan rendah diri. Zalim ini selalu mendorong seseorang untuk meletakkan sesuatu tidak pada tempat yang semestinya. Dengan begitu ia akan mudah marah pada saat ridha dan pasrah seharus nya menguasai dirinya, mudah tergesa-gesa pada saat diharuskan bersikap hati-hati dan waspada, memilih kikir meski seharusnya pintu hatinya terketuk dan rela berderma, nekat mengambil resiko pada kondisi yang seharusnya lebih tepat untuk menahan diri. Jelaskan 4 Pilar Akhlak Mulia dalam Islam! Hikmah, Amarah, Nafsu, dan Keseimbangan dari Ketiganya Referensi Tugas Diskusi Mata Kuliah PAI Sesi 5 Umi Arofah Buku Modul MKDU4221/Modul 5 4 pilar akhlak mulia dalam islam, Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi dari akhlak mulai yang dimiliki oleh agama islam, yaitu Hikmah, Amarah, Nafsu, dan keseimbangan dari ketiganya. Pilar-Pilar Akhlak Mulia Menurut Ibnu Qayyim Akhlak adalah keadaan gerak jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan tanpa memikirkan dan mempertimbangkan terlebih dahulu. Masih ingatkah dengan tugas Nabi Muhammad yang diutus oleh Allah ke muka bumi ini? sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, beliau juga menuntun umatnya untuk berperilaku mulia dan memberikan teladan kepada mereka. Dalam kitab al-Madarij, Imam Ibnu Qayyim menjelaskan akhlak mulia berdiri atas pilar-pilar yang saling berhubungan. Di saat anak kesayangannya dikabarkan telah dimakan serigala, beliau memilih untuk bersabar dan fokus ke pertolongan Allah semata. sesungguhnya Allah secara terus menerus memerintah siapa pun di antara hamba-hamba-Nya untuk berlaku adil dalam bersikap, ucapan dan tindakan, walau terhadap diri sendiri. Selain itu, dapat mendorongnya selalu dekat pada perasaan malu yang merupakan kunci segala kebaikan. Sifat menjaga kesucian ini juga menghindarkannya untuk terlibat dalam perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing, dan mengadu domba. Newsletter Want more stuff like this? Get the best viral stories straight into your inbox!
. 160 185 456 181 407 297 363 53
kunci segala kebaikan adalah