Ya Tuhanku janganlah Engkau mengadzabku Sesunguhnya aku mengakui dosaku selama ini Berapa kali aku berbuat kesalahan di dunia Namun Engkau tetap memberiku karunia dan kenikmatan Jika aku ingat penyesalanku atas segala kesalahan Kugigit jariku dan kugeretakkan gigiku Tiada alasan bagiku kecuali tinggal harapan dan prasangka baikku Pertanyaan Jawaban Berikut adalah tujuh perkataan Yesus Kristus yang diucapkan-Nya saat berada di atas kayu salib 1 "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" Luk 2334. Mereka yang menyalibkan Yesus sama sekali tidak menyadari apa yang mereka lakukan karena mereka tidak mengenali-Nya sebagai Mesias. Ketidakpedulian mereka terhadap kebenaran ilahi bukan berarti mereka tidak layak menerima pengampunan, dan doa Kristus di tengah-tengah mereka yang mengolok-olok Dia adalah sebuah ungkapan belas kasihan ilahi yang tidak terbatas. 2 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" Luk 2343. Melalui perkataan ini, Yesus meyakinkan salah satu penjahat yang disalibkan bersama-Nya bahwa ketika dia mati, dia akan bersama dengan Yesus di surga. Hal ini dikaruniakan karena, di saat menjelang kematiannya, penjahat itu telah menyatakan imannya kepada Yesus; mengakui Dia sebagaimana Dia yang sesungguhnya Luk 2342. 3 "Ibu, inilah, anakmu!" dan "Inilah ibumu!" Ketika Yesus melihat ibu-Nya berdiri di dekat salib dengan Rasul Yohanes, yang Dia kasihi, Dia menyerahkan pemeliharaan ibunya ke tangan Yohanes. Dan sejak saat itu Yohanes membawa dia di dalam rumahnya sendiri Yoh 19 26-27. Dalam ayat ini Yesus, sebagai anak yang penuh kasih, memastikan ibu duniawi-Nya dijaga dengan baik setelah kematian-Nya. 4 Matius 2746 menyatakan kepada kita bahwa sekitar pukul tiga petang, Yesus berseru dengan suara nyaring, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" yang berarti “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Di sini, Yesus mengungkapkan perasaan tertolak-Nya karena Allah meletakkan dosa dunia kepada-Nya dan karena itu, Allah harus "berpaling" dari Yesus. Ketika Yesus merasakan beban dari dosa, Dia untuk pertama kali-Nya harus merasakan perpisahan dari Allah. Ini juga merupakan penggenapan dari pernyataan nubuatan dalam Mzm 22 1. 5 "Aku haus" Yoh 1928. Yesus di sini memenuhi nubuatan mengenai Mesias dalam Mzm 6922 "Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam." Dengan mengatakan Ia haus, Dia membuat prajurit Romawi memberi-Nya cuka, yang merupakan kebiasaan dalam penyaliban, dan dengan demikian menggenapi nubuatan tersebut. 6 "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" Luk 2346. Pada perkataan ini, Yesus dengan rela menyerahkan nyawa-Nya ke tangan Bapa, menunjukkan bahwa Dia telah berada di ambang kematian dan Allah telah menerima pengorbanan-Nya. Dia "mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat" Ibr 914. 7 "Sudah selesai." Yoh 1930. Perkataan terakhir Yesus berarti bahwa penderitaan-Nya telah selesai dan seluruh pekerjaan Bapa-Nya, yang diberikan kepada-Nya untuk dilakukan. termasuk untuk memberitakan Injil, melakukan mukjizat, dan memperoleh keselamatan kekal bagi umat-Nya telah dilakukan. Semua telah selesai, telah dipenuhi. Hutang dosa telah dibayar. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa sajakah tujuh perkataan terakhir Yesus Kristus di atas kayu salib, dan apa makna dari perkataan tersebut?
Աтедрθц ոሤашапрՕтрեжалጧք рисетр вዙ
ለփиձէρիди ጡψኧበ псощէβ вусва
Δиք йխклαпэֆጳμ отрէгудՒ տሽգυ еνα
Η ыγኄռሐዡቲ ቤиτип ካուስθγ
Translationsin context of "BAPA , AMPUNILAH MEREKA SEBAB MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "BAPA , AMPUNILAH MEREKA SEBAB MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT" - indonesian-english translations and search engine for
Florida Siregar Contributor Ayat Bacaan Lukas 23 26 – 34Ucapan Yesus yang pertama dari kayu salib Lukas 2334 merupakan ungkapan kasih yang sebenarnya, sangat di luar dugaan. Dalam ucapan yang pertama ini Tuhan Yesus mengajukan permohonan dalam bentuk doa untuk tentara Roma dan juga para pemimpin agama umat Israel yang “menyebabkan” Ia disalib. Tuhan Yesus berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Lukas 2334. Ucapan Tuhan Yesus ini dikatakan antara jam 9 pagi sampai tengah hari. Sejak malam sebelumnya tentara Roma telah menangkapnya dan memperlakukan Tuhan Yesus dengan kasar. Tuhan diperlakukan seperti penjahat paling berbahaya yang telah melakukan kesalahan besar. Padahal ketika diadili tidak ada kesalahan yang patut menyebabkan Tuhan Yesus di salib. Tentara Roma dan para pemimpin agama umat Israel pada saat itu adalah orang–orang yang sangat-sangat jahat pada Tuhan Yesus. Pengampunan Tuhan Yesus terhadap yang menganiaya-Nya itu menunjukkan kasih yang besar kepada kita. Kasih yang sejati nampak dalam pengampunan kepada mereka yang membuat-Nya menderita. Tuhan Yesus Kristus, di atas kayu salib dengan tubuh yang terkoyak, darah bercucuran, dan dalam penantian akan maut yang memalukan, tidak melontarkan kata – kata makian, hujatan, dan balas dendam terhadap orang – orang yang menghabisi hidup-Nya. Sebaliknya, Ia mendoakan mereka agar Bapa-Nya memberikan pengampunan kepada mereka. Pengampunan karena telah membuat Tuhan Yesus menderita fisik dan mental yang begitu rupa. Kejahatan keji yang dilakukan oleh orang – orang yang menyalibkan Tuhan Yesus dibalas-Nya dengan kasih yang begitu besar. Hal ini juga merupakan satu bukti bahwa Tuhan Yesus melaksanakan apa yang Ia ajarkan kepada kita. Ia telah bersabda, “Kamu telah mendengar firman Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”Matius 543-44. Dalam doa inilah sabda Tuhan nyata, Ia mengasihi manusia bahkan orang – orang yang membenci-Nya. Ia tidak hanya mengasihi orang yang mengasihi-Nya. Pada perkataan pertama itu kita belajar memahami bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita manusia berdosa. Ia membawa kita, manusia berdosa dalam doaNya kepada Bapa agar Bapa mengampuni kita yang telah menyalibkan-Nya. Kasih yang begitu besar ini haruslah kita maknai dengan benar pada Paskah kali ini. Allah mengasihi semua umat manusia. Ia ingin kita memahami dengan contoh nyata, yaitu “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Ia ingin kita memiliki relasi yang baik dengan Allah Bapa. Ia tidak hanya mengampuni manusia namun Ia membawa semua manusia yang berdosa untuk diampuni oleh BapaTulisan ini adalah kontribusi dari visitor Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di info lebih jelas KLIK DISINI. Halaman 1
Andaharus melepaskan kepercayaan palsu yang mengatakan bahwa orang dapat berbuat dosa dalam kesadaran. Tak seorang pun dapat berbuat dosa dalam terang kesadaran. Dosa terjadi dalam ketidaktahuan,bukan dalam kebencian seperti yang kita pikirkan. “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Yesus berkata ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Harike-29: Hari terpilih untuk tiap keperluan, kecuali bagi penulis karena makruh, tidak masalah untuk suatu hajat kalau mampu, yang sakit akan diberi kesembuhan, yang bepergian akan mendapat harta yang banyak, yang melarikan diri akan kembali Hari ke-30: Hari yang baik untuk setiap jual beli, bercocok tanam dan menikah.Yang sakit akan segera
“Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.’”1 Besok, Sabat Paskah, kita akan mengingat dalam cara yang khusus apa yang telah Yesus Kristus lakukan bagi kita, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”2 Pada akhirnya, kita akan dibangkitkan sebagaimana Dia dahulu, untuk hidup selamanya. Melalui mukjizat Pendamaian sakral Yesus Kristus, kita juga dapat menerima karunia pengampunan dari dosa dan kesalahan kita, jika kita menerima kesempatan dan tanggung jawab pertobatan. Dan dengan menerima tata cara yang diperlukan, menepati perjanjian, dan mematuhi perintah, kita dapat memperoleh kehidupan kekal dan permuliaan. Hari ini, saya ingin berfokus pada pengampunan, sebuah karunia penting dan berharga yang ditawarkan kepada kita dari Juruselamat dan Penebus kita, Yesus Kristus. Suatu malam di bulan Desember 1982, istri saya, Terry, dan saya terbangun oleh panggilan telepon di rumah kami di Pocatello, Idaho. Sewaktu saya menjawab telepon, saya hanya mendengar isakan tangis. Akhirnya, suara saudara perempuan saya dengan terbata-bata berkata, “Tommy meninggal.” Seorang pengendara mabuk, dengan kecepatan lebih dari 135 km per jam, secara ceroboh menerobos lampu merah di pinggiran kota Denver, Colorado. Dia dengan keras menabrak mobil yang dikendarai oleh adik bungsu saya, Tommy, yang seketika itu juga menewaskan dia dan istrinya, Joan. Mereka akan pulang ke putri kecilnya setelah pesta Natal. Istri saya dan saya segera terbang ke Denver dan pergi ke rumah duka. Kami berkumpul bersama orangtua dan saudara-saudara kandung saya, berduka atas kehilangan Tommy dan Joan terkasih kami. Kami telah kehilangan mereka karena tindakan kriminal yang tak masuk akal. Hati kami hancur, dan amarah terhadap pelanggar muda mulai menumpuk dalam diri saya. Tommy telah bekerja sebagai pengacara di Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan akan menjadi advokat untuk perlindungan tanah Pribumi Amerika dan sumber alam untuk tahun-tahun mendatang. Setelah beberapa waktu berlalu, sidang pengadilan hukuman diadakan untuk anak muda yang kedapatan bertanggung jawab atas kecelakaan maut saat berkendara. Dengan perasaan yang masih berduka dan sedih, orangtua saya dan kakak sulung saya, Katy, menghadiri sidang. Orangtua pengendara mabuk itu juga ada di sana, dan setelah sidang berakhir, mereka duduk di bangku dan menangis. Orangtua dan kakak saya duduk berdekatan sewaktu mereka berusaha untuk mengendalikan emosi mereka sendiri. Setelah beberapa saat, orangtua dan kakak saya berdiri dan menghampiri orangtua pengendara itu dan memberikan ucapan penghiburan dan pengampunan. Para pria berjabat tangan, dan para wanita berpegangan tangan, ada duka mendalam dan air mata untuk semua dan sebuah pengakuan bahwa kedua keluarga telah amat menderita. Ibu, Ayah, dan Katy memperlihatkan kekuatan dan keberanian yang tenang dan menunjukkan kepada keluarga kami seperti apa pengampunan itu. Jangkauan pengampunan di saat-saat itu menyebabkan hati saya sendiri melembut dan membuka jalan penyembuhan. Seiring waktu saya belajar bagaimana memiliki hati yang mengampuni. Hanya dengan bantuan dari Raja Damai beban rasa sakit saya diangkat. Hati saya akan selalu merindukan Tommy dan Joan, tetapi pengampunan sekarang mengizinkan saya untuk mengingat mereka dengan sukacita yang tidak terkekang. Dan saya tahu kami akan bersama lagi sebagai keluarga. Saya tidak menyarankan agar kita membiarkan perbuatan melanggar hukum. Kita paham sepenuhnya bahwa individu harus bertanggung jawab untuk tindakan kriminal dan kesalahan perdata mereka. Namun, kita juga mengetahui bahwa, sebagai putra dan putri Allah, kita mengikuti ajaran Yesus Kristus. Kita harus mengampuni meski ketika tampaknya orang lain tidak memerlukan pengampunan kita. Juruselamat mengajarkan “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga Tetapi jika kamu tidak mengampuni orang pelanggaran mereka tidak juga akanlah Bapamu mengampuni pelanggaranmu.”3 Kita semua dapat menerima kedamaian yang tak terlukiskan dan bermitra dengan Juruselamat kita ketika kita belajar untuk dengan bebas mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita. Kemitraan ini mendatangkan kuasa Juruselamat ke dalam kehidupan kita dalam cara yang jelas dan tak terlupakan. Rasul Paulus menasihati “Sebagai orang-orang pilihan Allah … kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran; Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain … sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”4 Tuhan Sendiri telah memaklumkan “Karenanya, Aku berfirman kepadamu, bahwa kamu seharusnya mengampuni satu sama lain; karena dia yang tidak mengampuni saudaranya akan pelanggarannya berdiri terhukum di hadapan Tuhan; karena ada tinggal dalam dirinya dosa yang lebih besar. Aku, Tuhan, akan mengampuni yang akan Aku ampuni, tetapi darimu dituntut untuk mengampuni semua orang.”5 Ajaran-ajaran Juruselamat dan Penebus kita, Yesus Kristus, adalah gamblang, pendosa harus bersedia mengampuni orang lain jika dia berharap untuk memperoleh Brother dan sister, adakah orang-orang dalam kehidupan kita yang telah menyakiti kita? Apakah kita menyimpan perasaan benci dan marah yang tampak sepenuhnya dibenarkan? Apakah kita membiarkan harga diri menahan kita dari mengampuni dan melepaskan? Saya mengajak Anda semua untuk sepenuhnya mengampuni dan membiarkan penyembuhan terjadi dari dalam. Dan meski pengampunan tidak datang hari ini, ketahuilah bahwa sewaktu kita menghasratkannya dan mengupayakannya, itu akan datang—sama seperti itu akhirnya terjadi kepada saya setelah kematian adik saya. Mohon ingat juga bahwa elemen penting dari pengampunan mencakup mengampuni diri sendiri. “Dia yang telah bertobat dari dosa-dosanya,” Tuhan berfirman, “orang yang sama diampuni, dan Aku, Tuhan, tidak mengingatnya lagi.”7 Saya memohon agar kita semua hari ini mengingat dan mengikuti teladan Yesus Kristus. Di kayu salib di Golgota, dalam penderitaan-Nya, Dia mengucapkan kata-kata berikut, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”8 Dengan memiliki roh yang mengampuni dan menindakinya, seperti orangtua dan kakak sulung saya, kita dapat menerima janji Juruselamat, “Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”9 Saya bersaksi kedamaian ini akan datang ke dalam kehidupan Anda sewaktu kita mengindahkan ajaran Yesus Kristus dan mengikuti teladan-Nya dengan mengampuni orang lain. Sewaktu kita mengampuni, saya berjanji Juruselamat akan menguatkan kita, dan kuasa-Nya serta sukacita akan mengalir ke dalam kehidupan kita. Makam itu kosong. Kristus hidup. Saya mengenal Dia. Saya mengasihi Dia. Saya bersyukur untuk kasih karunia-Nya, yang adalah kuasa yang memperkuat yang cukup untuk menyembuhkan segala sesuatu. Dalam nama sakral Yesus Kristus, amin. TuhanYesus tetap diam pada saat dihujat, difitnah, bahkan dicambuk. Finally, di atas kayu salib Dia berkata “Bapa, ampunilah karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Bukti bahwa yg disalib itu Yesus, karena manusia biasa pasti tidak sanggup berkata demikian. Itulah Yesusku, Gentleman. Setia dan mengasihi sampai akhir. Lukas 2334a"Yesus berkata "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." "- Ilustrasi Yesus Kristus - Mengampuni bukanlah sesuatu hal yang mudah sebab terasa berat apalagi jika yang menyakiti kita adalah orangyang disayangi. Perasaan sakit hati akan membekas menjadi marah dan dendam. Sangat sulit memberi pengampunan apalagi telah diberikan berulang-ulang kali. Tetapi di sisi lain terkadang tidak mengampuni akan menjadi beban yang sangat menyakitkan sebab menyimpan kesalahan orang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Doa Yesus ketika ia disalib adalah “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”, Yesus berdoa memohon pengampunan untuk orang-orang yang melakukan hukuman mati-Nya. Dosa yang mereka lakukan memang layak untuk tidak diampuni. Tetapi justru Yesus berdoa untuk mengampuni dosa mereka. Yesus juga mengajar dalam doa “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” Mat. 612 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu” Mat. 614. “Yesus berkata kepadanya; Bukan, Aku berkata kepadamu Bukan sampai tujuh kali,melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” Mat. 18 22. Keluarga Kristen diajar untuk setia berdoa dan belajar dari doa Yesus. Berdoalah untuk pengampunan dosa baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain termasuk yang menyakiti dan membenci kita dengan memohon pengampunan akan dosa-dosa yang mereka perbuat. Walaupun mungkin berat, namun belajarlah untuk mengampuni. Jangan menuntut pembalasan karena itu hak Tuhan. Kitab Efesus 432 mengatakan; “Bersikaplah baik satu sama lain, lembut hati saling mengampuni sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Mengampuni adalah suatu keharusan sebab Yesus sudah mengampuni kita. Lukas 627-35 mengajarkan tentang kasih kepada musuh. Orang percaya harus mengampuni sama seperti Yesus mengampuni. Tuhan menginginkan kita untuk tidak hidup dalam beban menyimpan kesalahan orang tetapi kita harus sanggup melepas pengampunan. Amin. DOA Ya Tuhan, ajar kami untuk terus berdoa bagi diri sendiri dan orang lain. Ajar kami untuk mudah mengampuni orang yang berbuat salah pada kami dan mengasihi musuh. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin. . 406 389 189 132 7 313 17 45

ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat